Ketua Gerakan Nasional Pembela Fatwa MUI, Bachtiar Nasir, melakukan lobi ke Istana Negara. Namun tak sampai 10 menit, Bachtiar didampingi beberapa ulama keluar kembali menuju barisan.
Ternyata mereka tak terima hanya diajak lobi oleh Menko Polhukam Wiranto, Kapolri Tito Karnavian, dan Menteri Agama Lukman Hakim Syarifudin. Sedangkan Presiden Jokowi yang ingin ditemui tengah melakukan lawatan kenegaraan di luar kota.
"Ulama tidak diterima presiden," teriak orator dibarengi makian kotor dan takbir, Jakarta, Jumat (4/11/2016).
Suasana kian memanas. Pekikan takbir dan makian kotor terus diungkapkan.
"Semoga tahun depan kita memiliki presiden yang dekat dengan ulama," ungkap orator tersebut.
Demonstran dari arah Jalan Majapahit merangsek masuk ke ring II. Sementara itu aparat Brimob memakai helm dan tameng sigap membentuk barisan lapis dua.
Enam mobil barracuda, 2 mobil komando polisi, beberapa mobil patroli, dan pasukan berkuda disiagakan. Begitu juga TNI AD didisiagakan.
Orasi dilanjutkan oleh Rahmawati Soekarnoputri. Dia mendesak agar Jokowi tak menghalang-halangi proses hukum kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
"Saya meminta Presiden Jokowi segera melakukan upaya hukum kepada Ahok," teriak Rahmawati di samping Kapolda Metro Jaya M Iriawan yang juga berada di atas mobil komando. Sejumlah perwakilan dari peserta demonstrasi 4 November tetap berkeras untuk menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurut Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto, permintaan tersebut tak bisa dipenuhi sebab Presiden sedang ada tugas ke luar untuk beberapa pengawasan proyek dan menugasi dirinya untuk menemui para perwakilan demonstran.
"Tadi dari pihak demonstran ingin tetap bertemu Presiden. Saya sampaikan bahwa Presiden memang sedang ada tugas luar untuk beberapa pengawasan proyek. Memang beliau menugasi saya karena memang sedang tidak di tempat," kata Wiranto.
"Oleh karena itu saya sampaikan bahwa kalau memang ingin berbicara dengan pemerintah saya secara resmi sudah merupakan perwakilan pemerintah, bukan hanya saya tapi beberapa menteri terkait ada Mensesneg, Seskab, Menteri Agama saya kira sudah representasi dari Pemerintah. Sedangkan dari legislatif ada perwakilan dari DPR dan DPD," lanjut Wiranto sebagaimana dikutip Antara.
Para demonstran memang diberi kesempatan untuk bertemu sejumlah menteri yang telah ditugaskan untuk menerima mereka oleh Presiden. Wiranto dan beberapa pejabat sempat menerima dua perwakilan demonstran yang dipersilakan masuk ke halaman Wisma Negara. Perwakilan demonstran yang berbicara dengan Menkopolhukam di antaranya yakni Bachtiar Nasir. Keduanya sempat berbicara dengan Wiranto dan beberapa menteri yang ditunjuk Presiden untuk menerima mereka.
Namun setelah beberapa menit berkomunikasi belum ada titik temu yang didapat antara perwakilan demonstran dan pihak pemerintah. Wiranto pun menegaskan semestinya demonstran tidak ragu untuk menyampaikan aspirasinya kepada perwakilan pemerintah yang resmi dan sah.
Dua perwakilan demonstran pun kembali ke kerumunan massa sementara perwakilan pemerintah mengadakan rapat untuk membahas titik temu yang memungkinkan. Ia mengharapkan ada titik temu karena sejatinya tidak ada menang-kalah ataupun berkeras dalam demokrasi.
"Yang penting komunikasi itu ada. Sebenarnya yang terjadi adalah tatkala pemerintah ada perwakilan resmi dan sah untuk menerima aspirasi itu harusnya dari pihak di sana juga ya dengan ikhlas menyampaikan itu kepada saya. Soal nanti keputusannya bagaimana kan ada suatu proses," katanya.
Ternyata mereka tak terima hanya diajak lobi oleh Menko Polhukam Wiranto, Kapolri Tito Karnavian, dan Menteri Agama Lukman Hakim Syarifudin. Sedangkan Presiden Jokowi yang ingin ditemui tengah melakukan lawatan kenegaraan di luar kota.
"Ulama tidak diterima presiden," teriak orator dibarengi makian kotor dan takbir, Jakarta, Jumat (4/11/2016).
"Semoga tahun depan kita memiliki presiden yang dekat dengan ulama," ungkap orator tersebut.
Demonstran dari arah Jalan Majapahit merangsek masuk ke ring II. Sementara itu aparat Brimob memakai helm dan tameng sigap membentuk barisan lapis dua.
Enam mobil barracuda, 2 mobil komando polisi, beberapa mobil patroli, dan pasukan berkuda disiagakan. Begitu juga TNI AD didisiagakan.
Orasi dilanjutkan oleh Rahmawati Soekarnoputri. Dia mendesak agar Jokowi tak menghalang-halangi proses hukum kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
"Saya meminta Presiden Jokowi segera melakukan upaya hukum kepada Ahok," teriak Rahmawati di samping Kapolda Metro Jaya M Iriawan yang juga berada di atas mobil komando. Sejumlah perwakilan dari peserta demonstrasi 4 November tetap berkeras untuk menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurut Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto, permintaan tersebut tak bisa dipenuhi sebab Presiden sedang ada tugas ke luar untuk beberapa pengawasan proyek dan menugasi dirinya untuk menemui para perwakilan demonstran.
"Tadi dari pihak demonstran ingin tetap bertemu Presiden. Saya sampaikan bahwa Presiden memang sedang ada tugas luar untuk beberapa pengawasan proyek. Memang beliau menugasi saya karena memang sedang tidak di tempat," kata Wiranto.
"Oleh karena itu saya sampaikan bahwa kalau memang ingin berbicara dengan pemerintah saya secara resmi sudah merupakan perwakilan pemerintah, bukan hanya saya tapi beberapa menteri terkait ada Mensesneg, Seskab, Menteri Agama saya kira sudah representasi dari Pemerintah. Sedangkan dari legislatif ada perwakilan dari DPR dan DPD," lanjut Wiranto sebagaimana dikutip Antara.
Para demonstran memang diberi kesempatan untuk bertemu sejumlah menteri yang telah ditugaskan untuk menerima mereka oleh Presiden. Wiranto dan beberapa pejabat sempat menerima dua perwakilan demonstran yang dipersilakan masuk ke halaman Wisma Negara. Perwakilan demonstran yang berbicara dengan Menkopolhukam di antaranya yakni Bachtiar Nasir. Keduanya sempat berbicara dengan Wiranto dan beberapa menteri yang ditunjuk Presiden untuk menerima mereka.
Namun setelah beberapa menit berkomunikasi belum ada titik temu yang didapat antara perwakilan demonstran dan pihak pemerintah. Wiranto pun menegaskan semestinya demonstran tidak ragu untuk menyampaikan aspirasinya kepada perwakilan pemerintah yang resmi dan sah.
Dua perwakilan demonstran pun kembali ke kerumunan massa sementara perwakilan pemerintah mengadakan rapat untuk membahas titik temu yang memungkinkan. Ia mengharapkan ada titik temu karena sejatinya tidak ada menang-kalah ataupun berkeras dalam demokrasi.
"Yang penting komunikasi itu ada. Sebenarnya yang terjadi adalah tatkala pemerintah ada perwakilan resmi dan sah untuk menerima aspirasi itu harusnya dari pihak di sana juga ya dengan ikhlas menyampaikan itu kepada saya. Soal nanti keputusannya bagaimana kan ada suatu proses," katanya.
0 komentar:
Posting Komentar