Jumat, 20 Januari 2017

Definisi Agroforestri

1. Definisi Agroforestri
Agroforestri adalah sistem penggunaan lahan (usahatani ) yang mengkombinasikan pepohonan dengan tanaman pertanian untuk meningkatkan keuntungan, baik secara ekonomis maupun lingkungan. Pada sistem ini, terciptalah keanekaragaman tanaman dalam suatu luasan lahan sehingga akan mengurangirisiko kegagalan dan melindungi tanah dari eros i ser ta mengurangi kebutuhan pupuk atau zat hara dari luar kebun karena adanya daur-ulang sisa tanaman.
2. Sebutkan beberapa sudut pandang Petani terhadap agroforestry (wanatani )
Keunikan konsep pertanian komersial agroforest adalah karena sistem ini bertumpu pada keragaman struktur dan unsur-unsurnya, tidak terkonsentrasi pada satu spesies saja. Usaha memperoleh produksi komersial ternyata sejalan dengan produksi dan fungsi lain yang lebih luas. Hal ini menimbulkan beberapa konsekuensi menarik bagi petani.


Aneka hasil kebun hutan sebagai "bank" yang sebenarnya. Pendapatan dari agroforest umumnya dapat menutupi kebutuhan sehari-hari yang diperoleh dari hasil-hasil yang dapat dipanen secara teratur misalnya lateks karet, damar, kopi, kayu manis dan lain-
lain. Selain itu, agroforest juga dapat membantu menutup pengeluaran tahunan dari hasil-hasil yang dapat dipanen secara musiman seperti buah-buahan (Gambar 6), cengkeh, pala, dan lain-lain. Komoditas-komoditas lain seperti kayu bahan bangunan juga dapat menjadi sumber uang yang cukup besar meskipun tidak tetap, dan dapat dianggap sebagai cadangan tabungan untuk kebutuhan mendadak. Di beberapa daerah di Indonesia menabung uang tunai masih belum merupakan kebiasaan, maka keragaman bentuk sumber uang sangatlah penting. Keluwesan agroforest juga penting di daerah-daerah di mana kredit sulit didapatkan karena mahal atau tidak ada sama sekali. Semua ini adalah kenyataan umum yang dijumpai di pedesaan di daerah tropis.
Struktur yang tetap dengan diversifikasi tanaman komersil, menjamin keamanan dan kelenturan pendapatan petani, walaupun sistem ini tidak memungkinkan adanya akumulasi modal secara cepat dalam bentuk aset-aset yang dapat segera diuangkan. Keragaman tanaman melindungi petani dari ancaman kegagalan panen salah satu jenis tanaman atau resiko perkembangan pasar yang sulit diperkirakan. Jika terjadi kemerosotan harga satu komoditas, species ini dapat dengan mudah ditelantarkan saja, hingga suatu saat pemanfaatannya kembali menguntungkan. Proses tersebut tidak menimbulkan gangguan ekologi terhadap sistem kebun. Petak kebun tetap utuh dan produktif dan species yang ditelantarkan akan tetap hidup dalam struktur kebun, dan selalu siap untuk kembali dipanen sewaktu-waktu. Sementara itu spesies-spesies baru dapat diperkenalkan tanpa merombak sistem produksi yang ada.
3. Sebutkan beberapa ciri atau karakteristik  dari agroforestry yang saudara ketahui
Menurut Lundgren dan Raintree (1982), defifisi agroforestri seyogyanya menitikberatkan dua karakter pokok yang umum dipakai pada seluruh bentuk agroforestri yang membedakan dengan sistem penggunaan lahan lainnya :
1. Adanya pengkombinasian yang terencana/disengaja dalam satu bidang lahan antara tumbuhan berkayu (pepohonan), tanaman pertanian dan ternak/hewan baik secara bersamaan (pembagian ruang) ataupun bergiliran (bergantian waktu)
 2. Ada interaksi ekologis dan ekonomis yang nyata/jelas, baik positif ataupun negatif antara komponen-komponen sistem yang berkayu maupun tidak berkayu.
Beberapa ciri penting agroforestri yang dikemukakan oleh Lundgren dan Raintree, (1982) adalah
1. Agroforestri biasanya tersusun dari dua jenis tanaman atau lebih (tanaman dan hewan).  Paling tidak satu diantaranya tumbuhan berkayu.
 2. Siklus sistem agroforestri selalu lebih dari satu tahun.
 3. Ada interaksi (ekonomi dan ekologi) antara tanaman berkayu dengan tanaman tidak berkayu. 4. Selalu memiliki dua macam produk atau lebih (multi product ), misalnya pakan ternak, kayu bakar, buah-buahan, obat-obatan.
 5. Minimal mempunyai satu fungsi pelayan jasa (service function), misalnya pelindung angin, penaung, penyubur tanah, peneduh sehingga dijadikan pusat berkumpulnya keluarga/masyarakat. 6. Untuk sistem pertanian masukan rendah di daerah tropis, agroforestri tergantung pada penggunaan dan manipulasi biomassa tanaman terutama dengan mengoptimalkan penggunaan sisa panen.
7. Sistem agroforestri yang paling sederhanapun secara biologis (struktur dan fungsi) maupun ekonomis jauh lebih kompleks dibandingkan system budidaya monokultur.
4. Sebutkan beberapa keuntungan atau manfaat agroforestry di bidang sosial
Agroforestri diharapkan bermanfaat selain untuk mencegah perluasan tanah terdegradasi, melestarikan sumberdaya hutan, meningkatkan mutu pertanian serta menyempurnakan intensifikasi  dan  diversifikasi  silvikultur.  Sistem  ini  telah  dipraktekkan  oleh  petani  di berbagai tempat di Indonesia selama berabad-abad (Michon dan de Foresta, 1995), misalnya sistem ladang berpindah, kebun campuran di lahan sekitar rumah (pekarangan) dan padang penggembalaan. Contoh lain yang umum dijumpai di Jawa adalah mosaik-mosaik padat dari hamparan persawahan dan tegalan produktif yang diselang-selingi oleh rerumpunan pohon. Sebagian dari rerumpunan pohon tersebut mempunyai struktur yang mendekati hutan alam dengan beraneka-ragam spesies tanaman.
Berdasarkan motivasi yang dimiliki petani, terdapat dua sistem terbentuknya agroforestri di lapangan yaitu sistem bercocok tanam "tradisional" dan sistem "modern". Sistem "tradisional"  adalah  sistem  yang  "dikembangkan  dan  diuji"  sendiri  oleh  petani,  sesuai
dengan keadaan alam dan kebutuhan atau permintaan pasar, serta sejalan dengan perkembangan pengalamannya selama bertahun-tahun dari satu generasi ke generasi berikutnya.   Dalam sistem “tradisional”, pengembangan bercocok tanam biasanya hanya didasarkan  pada  usaha  coba-coba  (trial  and  error),  tanpa  penelitian  formal  maupun bimbingan dari penyuluh/petugas lapangan.   Dalam sistem bercocok tanam "modern", gagasan dan teknologi berasal dari hasil-hasil penelitian.
5. Bagaimana peranan agroforestry terhadap   pengolahan tanah  konservasi
Menurut Young  dalam Suprayogo  et al (2003) ada empat keuntungan terhadap tanah yang diperoleh melalui penerapan agroforestri antara lain adalah:
 (1) memperbaiki kesuburan tanah,
 (2) menekan terjadinya erosi
(3) mencegah perkembangan hama dan penyakit,
(4) menekan populasi gulma.
Peran utama agroforestri dalam mempertahankan kesuburan tanah, antara lain melalui empat mekanisme:
(1)   mempertahankan kandungan bahan organik tanah,
(2) mengurangi kehilangan hara ke lapisan tanah bawah,
(3) menambah N dari hasil penambatan N bebas dari udara,
(4) memperbaiki sifat fisik tanah,
Teknik konservasi tanah dan air pada daerah berlereng dilakukan dengan pembuatan terasering atau melakukan penanaman mengikuti garis kontur di dalam lorong dengan menggunakan tanaman penyangga berupa campura tanaman tahunan (perkebunan, buah-buahan, polong-polongan dan tanama industri) sayuran dan rumput untuk pakan ternak.
Sistem penamaman agroforestri pada daerah berlereng dapat menggunakan Sistem  Sloping Agricultural Land Technology  (SALT), suatu bentuk Alle Cropping (tanaman lorong). Sistem SALT diselenggarakan dalam suatu proyek di Mindanao Baptist Rural Life Center Davao Del Sur. Dalam proyek ini, dapat ditunjukkan bahwa cara bercocok tanam dan pengaturan letak tanaman terutama di daerah berlereng, sangat berperan dalam konservasi tanah dan air serta produksi hasil pertaniannya. Penggunaan mulsa lamtoro (Leucaenleucocephala) dapat meningkatkan kesuburan tanah dan pendapatan petani sedangkan bahaya erosi dapat diperkecil. Pendapatan para petani dapat meningkat dua kali setelah mengikuti semua aturan yang ditentukan selama empat tahun. Pokok-pokok aturan dalam penyelenggaraan SALT adalah sebagai berikut :
Penanaman lamtoro dua baris pada tanah yang telah diolah secara baik, dengan antara 0,5 meter. Setelah tingginya 3 – 4 meter dipangkas satu meter di atas tanah. Daun dan ranting lamtoro diletakkan di bawah tanaman tahunan atau areal / lajur tanaman pangan.
Jarak barisan tanaman lamtoro  4 – 6 meter, tergantung pada kemiringan lahan. Tanaman keras ditanam bersamaan dengan lamtoro dengan cara cemplongan, jarak 4 – 7 meter. Tanaman pangan dimulai setelah batang lamtoro sebesar jari. Pengolahan tanah untuk tanaman pangan dilakukan pada lajur/ lorong yang berselang-seling dengan lajur tanaman keras atau lajur yang tidak diolah.
6. Bagaimana katagori atau klasifikasi sistem agroforestry berdasarkan ekologi
7. Apa yang saudara ketahui tentang sistem silvopastur dan permakultur
8. Sebutkan  beberapa jenis  tanaman  dataran  tinggi  (pegunungan)  yang  sesuai  untuk ditanam pada sistem agroforestry
9. Sebutkanbeberapa manajemen tanaman multiguna  yang saudara ketahui !

10. Sebut can jetaskan 3 (tiga) model pengembangan agroforestry yang saudara ketanui !

0 komentar:

Posting Komentar