1. Definisi Agroforestri
Agroforestri adalah sistem
penggunaan lahan (usahatani ) yang mengkombinasikan pepohonan dengan tanaman
pertanian untuk meningkatkan keuntungan, baik secara ekonomis maupun
lingkungan. Pada sistem ini, terciptalah keanekaragaman tanaman dalam suatu
luasan lahan sehingga akan mengurangirisiko kegagalan dan melindungi tanah dari
eros i ser ta mengurangi kebutuhan pupuk atau zat hara dari luar kebun karena
adanya daur-ulang sisa tanaman.
2. Sebutkan
beberapa sudut pandang Petani terhadap agroforestry (wanatani )
Keunikan konsep pertanian
komersial agroforest adalah karena sistem ini bertumpu pada keragaman struktur
dan unsur-unsurnya, tidak terkonsentrasi pada satu spesies saja. Usaha
memperoleh produksi komersial ternyata sejalan dengan produksi dan fungsi lain
yang lebih luas. Hal ini menimbulkan beberapa konsekuensi menarik bagi petani.
Aneka hasil kebun hutan
sebagai "bank" yang sebenarnya. Pendapatan dari agroforest umumnya
dapat menutupi kebutuhan sehari-hari yang diperoleh dari hasil-hasil yang dapat
dipanen secara teratur misalnya lateks karet, damar, kopi, kayu manis dan lain-
lain. Selain itu,
agroforest juga dapat membantu menutup pengeluaran tahunan dari hasil-hasil
yang dapat dipanen secara musiman seperti buah-buahan (Gambar 6), cengkeh,
pala, dan lain-lain. Komoditas-komoditas lain seperti kayu bahan bangunan juga
dapat menjadi sumber uang yang cukup besar meskipun tidak tetap, dan dapat
dianggap sebagai cadangan tabungan untuk kebutuhan mendadak. Di beberapa daerah
di Indonesia menabung uang tunai masih belum merupakan kebiasaan, maka
keragaman bentuk sumber uang sangatlah penting. Keluwesan agroforest juga
penting di daerah-daerah di mana kredit sulit didapatkan karena mahal atau
tidak ada sama sekali. Semua ini adalah kenyataan umum yang dijumpai di
pedesaan di daerah tropis.
Struktur yang tetap dengan
diversifikasi tanaman komersil, menjamin keamanan dan kelenturan pendapatan
petani, walaupun sistem ini tidak memungkinkan adanya akumulasi modal secara
cepat dalam bentuk aset-aset yang dapat segera diuangkan. Keragaman tanaman
melindungi petani dari ancaman kegagalan panen salah satu jenis tanaman atau
resiko perkembangan pasar yang sulit diperkirakan. Jika terjadi kemerosotan
harga satu komoditas, species ini dapat dengan mudah ditelantarkan saja, hingga
suatu saat pemanfaatannya kembali menguntungkan. Proses tersebut tidak
menimbulkan gangguan ekologi terhadap sistem kebun. Petak kebun tetap utuh dan
produktif dan species yang ditelantarkan akan tetap hidup dalam struktur kebun,
dan selalu siap untuk kembali dipanen sewaktu-waktu. Sementara itu
spesies-spesies baru dapat diperkenalkan tanpa merombak sistem produksi yang
ada.
3. Sebutkan
beberapa ciri atau karakteristik dari
agroforestry yang saudara ketahui
Menurut Lundgren dan
Raintree (1982), defifisi agroforestri seyogyanya menitikberatkan dua karakter
pokok yang umum dipakai pada seluruh bentuk agroforestri yang membedakan dengan
sistem penggunaan lahan lainnya :
1. Adanya pengkombinasian
yang terencana/disengaja dalam satu bidang lahan antara tumbuhan berkayu
(pepohonan), tanaman pertanian dan ternak/hewan baik secara bersamaan
(pembagian ruang) ataupun bergiliran (bergantian waktu)
2. Ada interaksi ekologis dan ekonomis yang
nyata/jelas, baik positif ataupun negatif antara komponen-komponen sistem yang
berkayu maupun tidak berkayu.
Beberapa ciri penting
agroforestri yang dikemukakan oleh Lundgren dan Raintree, (1982) adalah
1. Agroforestri biasanya
tersusun dari dua jenis tanaman atau lebih (tanaman dan hewan). Paling tidak satu diantaranya tumbuhan
berkayu.
2. Siklus sistem agroforestri selalu lebih
dari satu tahun.
3. Ada interaksi (ekonomi dan ekologi) antara
tanaman berkayu dengan tanaman tidak berkayu. 4. Selalu memiliki dua macam
produk atau lebih (multi product ), misalnya pakan ternak, kayu bakar,
buah-buahan, obat-obatan.
5. Minimal mempunyai satu fungsi pelayan jasa
(service function), misalnya pelindung angin, penaung, penyubur tanah, peneduh
sehingga dijadikan pusat berkumpulnya keluarga/masyarakat. 6. Untuk sistem
pertanian masukan rendah di daerah tropis, agroforestri tergantung pada
penggunaan dan manipulasi biomassa tanaman terutama dengan mengoptimalkan
penggunaan sisa panen.
7. Sistem agroforestri yang
paling sederhanapun secara biologis (struktur dan fungsi) maupun ekonomis jauh
lebih kompleks dibandingkan system budidaya monokultur.
4. Sebutkan
beberapa keuntungan atau manfaat agroforestry di bidang sosial
Agroforestri
diharapkan bermanfaat selain untuk mencegah perluasan tanah terdegradasi,
melestarikan sumberdaya hutan, meningkatkan mutu pertanian serta menyempurnakan
intensifikasi dan diversifikasi
silvikultur. Sistem ini
telah dipraktekkan oleh
petani di berbagai tempat di
Indonesia selama berabad-abad (Michon dan de Foresta, 1995), misalnya sistem
ladang berpindah, kebun campuran di lahan sekitar rumah (pekarangan) dan padang
penggembalaan. Contoh lain yang umum dijumpai di Jawa adalah mosaik-mosaik
padat dari hamparan persawahan dan tegalan produktif yang diselang-selingi oleh
rerumpunan pohon. Sebagian dari rerumpunan pohon tersebut mempunyai struktur
yang mendekati hutan alam dengan beraneka-ragam spesies tanaman.
Berdasarkan motivasi yang
dimiliki petani, terdapat dua sistem terbentuknya agroforestri di lapangan
yaitu sistem bercocok tanam "tradisional" dan sistem
"modern". Sistem "tradisional" adalah
sistem yang "dikembangkan dan
diuji" sendiri oleh
petani, sesuai
dengan keadaan alam dan
kebutuhan atau permintaan pasar, serta sejalan dengan perkembangan
pengalamannya selama bertahun-tahun dari satu generasi ke generasi
berikutnya. Dalam sistem “tradisional”,
pengembangan bercocok tanam biasanya hanya didasarkan pada
usaha coba-coba (trial
and error), tanpa
penelitian formal maupun bimbingan dari penyuluh/petugas
lapangan. Dalam sistem bercocok tanam
"modern", gagasan dan teknologi berasal dari hasil-hasil penelitian.
5. Bagaimana
peranan agroforestry terhadap
pengolahan tanah konservasi
Menurut Young dalam Suprayogo et al (2003) ada empat keuntungan terhadap
tanah yang diperoleh melalui penerapan agroforestri antara lain adalah:
(1) memperbaiki kesuburan tanah,
(2) menekan terjadinya erosi
(3) mencegah perkembangan
hama dan penyakit,
(4) menekan populasi gulma.
Peran utama agroforestri
dalam mempertahankan kesuburan tanah, antara lain melalui empat mekanisme:
(1) mempertahankan kandungan bahan organik
tanah,
(2) mengurangi kehilangan
hara ke lapisan tanah bawah,
(3) menambah N dari hasil
penambatan N bebas dari udara,
(4) memperbaiki sifat fisik
tanah,
Teknik konservasi tanah dan
air pada daerah berlereng dilakukan dengan pembuatan terasering atau melakukan penanaman
mengikuti garis kontur di dalam lorong dengan menggunakan tanaman penyangga
berupa campura tanaman tahunan (perkebunan, buah-buahan, polong-polongan dan
tanama industri) sayuran dan rumput untuk pakan ternak.
Sistem penamaman
agroforestri pada daerah berlereng dapat menggunakan Sistem Sloping Agricultural Land Technology (SALT), suatu bentuk Alle Cropping (tanaman
lorong). Sistem SALT diselenggarakan dalam suatu proyek di Mindanao Baptist
Rural Life Center Davao Del Sur. Dalam proyek ini, dapat ditunjukkan bahwa cara
bercocok tanam dan pengaturan letak tanaman terutama di daerah berlereng,
sangat berperan dalam konservasi tanah dan air serta produksi hasil
pertaniannya. Penggunaan mulsa lamtoro (Leucaenleucocephala) dapat meningkatkan
kesuburan tanah dan pendapatan petani sedangkan bahaya erosi dapat diperkecil.
Pendapatan para petani dapat meningkat dua kali setelah mengikuti semua aturan
yang ditentukan selama empat tahun. Pokok-pokok aturan dalam penyelenggaraan
SALT adalah sebagai berikut :
Penanaman lamtoro dua baris
pada tanah yang telah diolah secara baik, dengan antara 0,5 meter. Setelah
tingginya 3 – 4 meter dipangkas satu meter di atas tanah. Daun dan ranting
lamtoro diletakkan di bawah tanaman tahunan atau areal / lajur tanaman pangan.
Jarak barisan tanaman
lamtoro 4 – 6 meter, tergantung pada
kemiringan lahan. Tanaman keras ditanam bersamaan dengan lamtoro dengan cara
cemplongan, jarak 4 – 7 meter. Tanaman pangan dimulai setelah batang lamtoro
sebesar jari. Pengolahan tanah untuk tanaman pangan dilakukan pada lajur/
lorong yang berselang-seling dengan lajur tanaman keras atau lajur yang tidak diolah.
6. Bagaimana
katagori atau klasifikasi sistem agroforestry berdasarkan ekologi
7. Apa
yang saudara ketahui tentang sistem silvopastur dan permakultur
8. Sebutkan beberapa jenis tanaman
dataran tinggi (pegunungan)
yang sesuai untuk ditanam pada sistem agroforestry
9. Sebutkanbeberapa
manajemen tanaman multiguna yang saudara
ketahui !
10.
Sebut can jetaskan 3 (tiga) model pengembangan agroforestry yang saudara
ketanui !
0 komentar:
Posting Komentar